TERNYATA BINATANG JUGA BISA DAPAT BERKAT
ANIMAL BLESSING DI GEREJA SANTA HELENA
e-flyer 01 design by putrosantoso
GAGASAN DASAR IBADAT BERKAT BINATANG
4 OKTOBER
Dalam ajaran Katolik, mengacu pada
Kitab Suci, binatang adalah ciptaan Tuhan yang ‘baik adanya’ (Kej. 1: 25).
Memang, dikatakan kemudian bahwa manusia bisa menguasainya (bdk. Kej. 1: 28),
tetapi yang dimaksud sebenarnya adalah bukan merusak atau membunuhnya,
melainkan untuk menjaganya, agar hidup saling mendukung. Dalam keyakinan bangsa
Israel pun, manusia dan alam, termasuk binatang, adalah satu keluarga yang bisa
bersama memuji Tuhan, seperti misalnya tercermin dalam Mazmur 148.
Selanjutnya, kesatuan manusia dan
alam ditegaskan Yesus pula ketika sebelum naik ke surga berpesan kepada para
murid untuk mewartakan Injil kepada segala makhluk, bukan hanya kepada manusia
saja (bdk. Mrk 16:15). Tentu, mewartakan Injil yang dimaksud Yesus bukan
berarti mengotbahi atau bahkan membaptis binatang dan tumbuhan. Mencintai dan
menjaga agar mereka hidup baik, sehingga bisa saling mendukung dalam hidup
bersama, adalah wujud nyata dari ‘mewartakan Injil’ yang dimaksud tadi.
Dalam sejarah Gereja Katolik, pernah
hadir sosok St. Fransiskus dari Asisi yang hidup pada tahun 1182-1226. Dalam
usia yang tidak terlalu panjang, St. Fransiskus, yang namanya kemudian dipakai
oleh Paus kita sekarang, dikenal sebagai pencinta binatang dan juga tumbuhan.
Tidak hanya itu, diceritakan bagaimana beliau bisa berkomunikasi dengan
binatang-binatang yang tidak takut padanya. Karena itulah, pada tahun 1979,
Paus Yohanes Paulus II menetapkan St. Fransiskus Asisi sebagai santo pelindung
lingkungan hidup. Perayaannya dijatuhkan setiap tanggal 4 Oktober.
Sebelum itu pun, di banyak tempat, setiap
tanggal 4 Oktober ada perayaan mengenang St. Fransiskus Asisi dengan fokus meningkatkan
kepedulian pada lingkungan hidup. Salah satunya adalah ibadat pemberkatan
binatang, khususnya binatang piaraan. Tentu, tujuannya bukan agar binatang
menjadi lebih suci, tetapi terutama agar manusia, sebagai ‘rekannya’ (kalau toh
bukan ‘tuan-nya’) disadarkan betapa makhluk ciptaan lain sungguh ‘baik adanya’
di mata Tuhan Pencipta. Dengan itu, ditumbuhkan pula kepedulian bukan hanya
pada binatang melainkan juga pada makhluk lain dan lingkungan hidup pada
umumnya, yang juga berarti makin tumbuhnya iman. via -ALBI234-
e-flyer 02 design by jonan
No comments:
Post a Comment